Monday, October 27, 2014

Soal Dua Belas Nol Satu

Setengah jam lalu, tiba segumpal salju
Mengirim dingin; hanya dingin, bukan beku
Nanti pasti hangat lagi, cuma soal waktu

Sementara menunggu:

Ini bukan soal tega atau enggan bercerita
Ini soal prinsip, soal janji, soal integritas diri
Soalnya percaya itu langka; dan yang sedikit ini tak boleh dikhianati
Ini juga soal menghindari repetisi
Katakata ini miliknya, biar ia sampaikan sendiri
Esok, atau mungkin lusa,
Ia akan bangun dan bicara, tunggu saja

Sekarang dua belas nol satu.
Salju mungkin jadi beku,
Tapi akan cair lagi. Nanti.

Friday, October 3, 2014

I am about to -- ,- [a translation]

I am about to cry,-

The leaves turn themselves a sad yellow, just so they can turn to earthy brown, in a few more weeks.  Much like the branch they hang tightly into a moment ago, which, in the end, they have to let go.  They hint—no, they shout—the coming of the fall, whose wind ushers you to hurry for your jackets.  And then you can go—or stay.

I am about to cry,-
And the day is unbearably long.  As if the sun's deliberately being stubborn; up there.  O, how I wish to say to you, "Please, let today leave early, just today.  Tomorrow you can come back, truly, unconditionally."

I am about to cry,-
And I'm busily looking for her, my shadow.  There she sits, on the bench with faded paint.  Has she got tired walking with me?

I am about to cry,-
Don't fall.  Don't stay too long.  And don't get tired.
Please.

[this one is a paraphrase of a friend's poem of the same title; see here .  done on her request and with her permission.]


Thursday, October 2, 2014

Undangan Pernikahan [IniSial]

Ada yang mengirim luka dalam amplop
Ditandai dua inisial; satu asing, satu sangat kukenal
Dilengkapi petunjuk arah dan denah lokasi
Seolah ingin aku tahu pasti dimana bisa menemui
Belati untuk hati

Ini sial,
Sebab tak sopan menolak undangan
Aku tak bisa tak datang sebab mereka menjanjikan jamuan
Aku harus mengantarkan senyuman, menjabat tangan,
Menikmati kudapan dan hiburan,
Membawa pulang kenang-kenangan
: Luka tusukan

Ini sial,
Dilema simalakama.
Tak muncul adalah kalah
Tapi tiba disana dan menelan ludah?!
Sama saja.
Entahlah.
Sepertinya aku memang harus datang, jadi pecundang.

Amplop berinisial ini sial!

Wednesday, October 1, 2014

[stub]born

Kau ingin tahu sekeras apa kepalaku?
Biar kuberi tahu:

Semalam cerminku pecah!
Sederhana saja,
Kami berdebat; ia kalah.

Pesanan Puisi

Kau pikir inspirasi itu makanan cepat saji
Dengan layanan pesan antar malam ke pagi?
Tidak begitu! Kau seharusnya tahu
Ia lebih serupa petir atau gempa
Muncul dari ketidakseimbangan semesta
Menjelma tibatiba di titik kulminasi
Mengetuk minta masuk, untuk segera pergi lagi

Kau bisa membeli katakata, dicetak dan dibungkus rapi
Tapi kau tak bisa memesan paksa emosi
Ia adalah akumulasi; kelelahan harihari, harapan hati,
Mimpimimpi, refleksi.

Jadi maaf, ulang tahun kali ini,
Aku tak bisa mengirimimu puisi.

About Me

My photo
seorang separuh autis yang memandang dunia dari balik kaca jendelanya. ia duduk diam mengamati,membaca dan menafsir tanda, mencari makna.