Saturday, January 23, 2016

Sit Silently and Watch

Ini entri pertama saya di tahun 2016.  Sudah hampir akhir Januari, tapi saya belum menulis apa-apa lagi (selain tulisan-tulisan yang berhubungan dengan pekerjaan).  Salah satu alasannya adalah karena saya sedang mengaktifkan kembali mode 'duduk diam mengamati'; suatu kondisi dimana saya menyerap segalanya dan memilah serta mencernanya dalam diam.  Di satu sisi, kondisi ini memang tidak produktif, dalam artian tidak menghasilkan karya nyata.  Tapi di sisi lain, saya membutuhkan kondisi semacam ini untuk merefleksi apa-apa yang saya alami.  Saya perlu menginternalisasi pengalaman dan pengetahuan baru yang saya peroleh agar dapat memaksimalkan pemanfaatannya.

Ada banyak perubahan dalam hidup saya akhir-akhir ini.  Perubahan-perubahan kecil yang ketika terakumulasi, dan tidak disadari, akan berakibat besar.  Ini satu alasan lagi kenapa saya perlu duduk diam dan mengamati, baik mengamati apa-apa yang ada di sekitar saya maupun yang ada di dalam diri saya.  Dengan melakukan ini, saya berusaha memperbaiki posisi; berusaha menjawab pertanyaan 'Siapa saya saat ini?', 'Dimana saya harus berdiri?', dan 'Bagaimana saya harus menyesuaikan situasi saat ini dengan usaha pencapaian tujuan saya?'  Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab segera, sebab salah langkah berarti musnah.

Intinya, meskipun saya sangat ingin mulai menulis dan berkarya lagi, saya masih merasa perlu menundanya.  Saya perlu merapikan diri sebelum memunculkannya ke muka dunia.

Selamat malam.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
seorang separuh autis yang memandang dunia dari balik kaca jendelanya. ia duduk diam mengamati,membaca dan menafsir tanda, mencari makna.