Kita seperti menjebak diri dalam lingkaran
Aku menulis, kau membaca apa yang ada antara garis
Kata-kata tak berarti apa-apa untukmu
Sementara aku tak menempatkan maksud apa-apa, selain bercerita
Dimana letak salahnya?
Kau ingin mengenalku; baca saja!
Kenapa lalu kau bengkokkan dengan imajinasimu hingga kisah jadi baru,
Jadi lain dari yang kumau?
Aku tak mau berhenti menulis hanya karena kau disleksia, sulit mengeja
Aku juga tak mau kau berhenti membaca
Aku cuma mau kau membaca tanpa praduga,
Aku menyelipkan makna dan cinta pada kata-kata, bukan pada celah diantaranya
Mungkin ini kenapa mereka bilang penulis harus mati setelah berkata-kata
Menghadapi pembaca kadang adalah siksa
Menghadapi pembaca kadang harus mengalah
ReplyDeletePenekanan pada kata 'kadang', saya harap.
Delete