: hZ
Waktu dalam kepalaku, selalu, maju lebih lama
dari dunia di luar sana
seolah ada yang sesekali menekan tombol jeda
Itu sebabnya sembilan tahun pernah tak terasa ada
itu pula kenapa Mia, dalam kepalaku, masih gadis yang menangis di sudut tangga
meski ia telah lama didewasakan dunia
Dan tentangmu, Hafshah Zi, waktu dalam kepalaku dijeda di titik ini
--meski di luar sana ia tak berhenti
Kau akan tetap gadis kecilku, meski kau telah memberiku tiga cucu
Kau akan selalu mencariku ketika waktu
menyisipkan mimpi buruk di kepalamu
Dan aku akan selalu menjawab semua keingintahuanmu
Kau akan terus belajar dari kisah-kisahku
dan aku akan tetap menyimak ceritamu,
Sebab waktu dalam kepala bisa dijeda,
kau gadis kecilku, selalu,
dalam kepalaku
dalam hatiku.
Ketika baca ini,
ReplyDeleteSebagai anak perempuan, saya iri.
Sebagai calon orangtua (aamiin), saya akan melakukan yang sama.
Sebagai pembaca, saya bisa tangkap pesan cinta Ayah.
Terima kasih. Saya lebih memandang ini sebagai curahan hati daripada puisi, sebenarnya. Hehe. :D
Delete