Saturday, June 6, 2015

Purnama Tembaga

Purnama tembaga
malu pada pucuk-pucuk jambu
menyapa, "Apa kabarmu?"
 
    Pemuda itu bersiap jadi pemuja
    mengirim harap lewat asap
    semoga ia ingat

Purnama tembaga
menguning di puncak kepala
mengajak kenang naik ke permukaan

   Pemuja itu menyiapkan kisah
   merapal do'a purna
   semoga ia tak hilang

--Lalu malam jadi kabut, mengundang embun.
   Puja pemuda itu terjebak antara do'a dan dosa
   Antara dulu dan nanti, menjelang dini
   Matahari mata hati--

Purnama tembaga
diselimut kabut dini hari
menyelip senyum pada fajar hujan,
"Sampai jumpa lagi."

    Pemuda pemuja itu jadi tua
    jadi kenang yang terselip dibalik kata-kata
    pagi melupa malam.



No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
seorang separuh autis yang memandang dunia dari balik kaca jendelanya. ia duduk diam mengamati,membaca dan menafsir tanda, mencari makna.