Tuesday, October 20, 2015

Puisi Rindu tentang Kekasihmu

Apalah puisi, kalau bukan tetes emosi
yang turun dari mendung hati
agar pada gerimis itu kau pun mengenang kekasihmu
yang disembunyikan awan waktu.

Apalah rindu, kalau bukan uap-uap puisi
yang dicekik terik mata hati
agar pada siang ini kau pun mengharap kekasihmu
ikut menghitung rintik detik yang luruh ke putik-putik.

Apalah pertemuan, kalau bukan kuncup harap
yang menunggu mekar
agar pada malam sepi kau punya alasan untuk merindu
pagi yang akan membawa kekasihmu itu.

Dan, kekasihmu itu adalah laut yang membentang,
bukan memisahkan tapi menghubungkan
antara kau dan kebersamaan.

Dan kekasihmu itu adalah laut
yang menguap menjadi mendung pada tiap perpisahan
hanya agar kau bisa menulis puisi tentang kerinduan dan pertemuan.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
seorang separuh autis yang memandang dunia dari balik kaca jendelanya. ia duduk diam mengamati,membaca dan menafsir tanda, mencari makna.