"Everybody is Special" Demikianlah judul salah satu blog yang saya baca (jamaniastoeti.blogspot.com). Dan tiap kali saya membaca kalimat itu, saya selalu tergelitik untuk mengomentari (untuk tidak menyebut mengkritisi). Sebagai justifikasi, saya adalah mahasiswa jurusan bahasa. Segala sesuatu mengenai bahasa tidak bisa tidak selalu menjadi ketertarikan besar bagi saya. Bahkan, saya dan beberapa teman mahasiswa yang sepemikiran sering membahas banyak hal, yang kebanyakan tidak penting, dari sudut pandang bahasa, sampai-sampai ada sebuah lelucon yang sering kami lontarkan: "Dasar anak bahasa, sagala ge di bahas a." (Frase terakhir itu adalah bahasa Sunda yang jika diterjemahkan kurang lebih berarti, "segalanya dibahas", sementara 'a' adalah ekuivalen untuk 'bang/kak/mas' di budaya lain.) Otak saya sepertinya telah tanpa sadar saya atur untuk selalu memperhatikan dan menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam bahasa.
Kembali lagi ke judul tulisan ini, dan judul blog yang saya baca itu. Jika kita terjemahkan ke bahasa Indonesia, maknanya adalah "setiap (semua) orang spesial." Apa yang salah dengan pernyataan ini? Tidak ada. Tapi ada yang menggelitik jika kita telaah maknanya. Saya rasa kita sepakat bahwa kata 'spesial' bermakna luar biasa/di luar kebiasaan/tidak biasa. Dan sesuatu yang tidak biasa-biasa saja adalah sesuatu yang tidak gampang (tidak biasa) kita temui. Jika kita mau sedikit ekstrim, 'special' ('spesial/khusus') bisa dipasangkan atau dipertentangkan dengan 'common' ('umum/jamak/wajar/biasa'). Inilah yang menggelitik saya.
Sesuatu hanya bisa menjadi spesial jika disandingkan dengan segala sesuatu yang lain yang bersifat biasa. Sesuatu menjadi khusus ketika dia berbeda dari yang umum. Sesuatu yang luar biasa adalah tidak wajar karena berada di luar koridor kebiasaan dan kewajaran. Dan ketika kita terapkan kerangka 'semua' pada kata 'spesial', maka kita akan kehilangan pasangan pembanding tadi. Seperti segala sesuatu di dunia ini, tanpa pasangan, makna akan hilang (percaya atau tidak, tapi itulah kenyataannya). Semua orang spesial berarti tidak ada orang yang biasa-biasa saja. Dan ketika tidak ada yang biasa, bukankah spesial itu sendiri menjadi sesuatu yang umum, sesuatu yang jamak, sesuatu yang wajar? Dan bukankah dengan demikian, kekhususan itu menjadi tak berarti?
Sebagai ilustrasi, seorang siswa SMU yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik adalah spesial di kelasnya, sebab teman-temannya tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris sebaik dirinya. Tapi, tempatkan siswa yang sama di, misalnya, Jurusan Bahasa Inggris sebuah universitas ternama, dia tentunya tidak akan menjadi spesial. Di tempat baru tersebut, kekhususan siswa tadi akan menjadi tidak khusus lagi, sebab kemampuan bahasa Inggris yang baik tentunya adalah hal yang jamak di Jurusan Bahasa Inggris universitas.
Kalimat 'everybody is special' mungkin terdengar menyanjung, seolah-olah kau punya sesuatu yang luar biasa. Aku tak menyangkal itu. Fakta bahwa kau menang bersaing dengan miliaran sel sperma lain ketika mengejar sel telur dulu sudah membuktikan itu. Kita semua punya sesuatu yang hanya dimiliki oleh kita sendiri. Tapi, janganlah kau mau terjebak, lalu merasa dirimu lebih, menjadikanmu angkuh. Sebab sesuatu yang kau punya itu tidaklah menjadikanmu lebih baik dari yang lainnya, sebab setiap orang lain juga sama sepertimu, memiliki sesuatu yang tak dipunya orang lain.
Sebagai ilustrasi, seorang siswa SMU yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik adalah spesial di kelasnya, sebab teman-temannya tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris sebaik dirinya. Tapi, tempatkan siswa yang sama di, misalnya, Jurusan Bahasa Inggris sebuah universitas ternama, dia tentunya tidak akan menjadi spesial. Di tempat baru tersebut, kekhususan siswa tadi akan menjadi tidak khusus lagi, sebab kemampuan bahasa Inggris yang baik tentunya adalah hal yang jamak di Jurusan Bahasa Inggris universitas.
Kalimat 'everybody is special' mungkin terdengar menyanjung, seolah-olah kau punya sesuatu yang luar biasa. Aku tak menyangkal itu. Fakta bahwa kau menang bersaing dengan miliaran sel sperma lain ketika mengejar sel telur dulu sudah membuktikan itu. Kita semua punya sesuatu yang hanya dimiliki oleh kita sendiri. Tapi, janganlah kau mau terjebak, lalu merasa dirimu lebih, menjadikanmu angkuh. Sebab sesuatu yang kau punya itu tidaklah menjadikanmu lebih baik dari yang lainnya, sebab setiap orang lain juga sama sepertimu, memiliki sesuatu yang tak dipunya orang lain.
Demikianlah, kawan, tak selamanya sesuatu yang spesial itu bermakna lebih atau luar biasa, sebab ketika pasangan-penentang-pembandingnya sama spesialnya, maka dia akan jadi biasa saja.
you got the point! memang seperti itulah kira-kira. keunikan atau keistimewaan setiap orang berbeda-beda dan tidak bisa disamakan antara yang satu dengan yang lain. pikirku itu yang membuat manusia tidak boleh merasa rendah diri, tetapi di lain sisi itu jugalah yang membuat manusia tidak bisa seenaknya tinggi hati, toh tidak ada yang istimewa saat setiap orang memiliki keistimewaannya sendiri-sendiri.
ReplyDeleteI do get it... I write this in the hope that those who (may) read it can get it, too.... :p
ReplyDelete