Friday, April 25, 2014

demi diri

puisi adalah penghiburan. sebuah usaha untuk merumuskan apa-apa yang telah dipelajari agar lebih mudah dipahami.  sementara menulis adalah sebuah perjalanan menelusuri cermin untuk lebih mengenal diri.
aku perlu mengembalikan puisi menjadi penghiburan sebab saat ini ia hanya kumpulan kata untuk mengejawantahkan emosi.  keluarnya luka tidak berarti ada tawa.  aku ingin puisi kembali menjadi sebuah olahraga dimana aku mempermainkan kosakata, merenangi makna, melompati batas-batas bahasa.  seperti itulah puisi yang menjadi penghiburanku.
pun perjalanan menulis ini mulai menghasilkan kelelahan.  aku kehilangan cermin-cermin sepanjang jalan.  tinggal beberapa tersisa.  di depanku memang ada cermin baru, tapi hanya satu-dua.  ketika aku hanya bercermin pada masa lalu, aku tak bisa benar-benar tahu siapa aku saat ini.  itulah yang membuat perjalanan ini melelahkan.
demikian.  perjalanan menulis puisi harus kukembalikan lagi ke tujuannya semula.  sebab aku butuh tawa, butuh penghiburan, sebelum aku jadi gila.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
seorang separuh autis yang memandang dunia dari balik kaca jendelanya. ia duduk diam mengamati,membaca dan menafsir tanda, mencari makna.