Sunday, April 27, 2014

Pikiranku Hilang

saya sedang mengunggah laporan.  tapi entah kenapa kali ini laporan tersebut agak susah terunggah.  padahal sinyal internetnya lancar-lancar saja.

sambil mengunggah, saya (berusaha) menulis sebuah entri untuk blog ini.  memang saya tidak memiliki konsep mengenai apa yang akan saya tulis sebab hari ini saya sedang lelah.  penyakit batuk dan pilek dalam tubuh saya sedang mencapai puncaknya, menyebabkan badan saya agak hangat.  selain itu, hari ini sangat sibuk, sejak pagi otak saya tak berhenti bekerja.  tadinya saya berniat menuliskan apapun yang terlintas di pikiran saya.  setengah jalan, cara ini berhasil.  saya menemukan sesuatu yang bisa dan ingin saya tulis.  sampai paragraf ketiga, tiba-tiba alur pikiran saya terputus.  saya tidak bisa lagi melanjutkan penulisan topik tersebut.  demikianlah akhirnya saya membuka laman baru untuk menuliskan entri baru yang sama sekali berbeda dari entri yang tadinya ingin saya tulis.

setengah jam sudah berlalu, tapi unggahan sama sekali tidak menunjukkan kemajuan.  saya rasa, setelah mengakhiri tulisan ini saya akan pulang saja.  mungkin besok laporan ini bisa diunggah.  urusan dengan atasan, mungkin bisa saya berikan pemahaman dan mungkin saya bisa mendapat pemakluman.

bukan ingin manja atau mengeluh, tapi hangat badan saya mulai mengarah ke panas yang tidak sehat.  saya harus (dan butuh) mengistirahatkan badan karena badan ini besok akan kembali saya pakai sebagai kendaraan otak untuk bekerja.  otak saya bukan apa-apa kalau badan ini tumbang.

saat ini, jam di sudut kanan bawah layar monitor komputer yang saya sedang saya pakai menunjukkan pukul 19.17 WIB.  saya akan menunggu 13 menit lagi agar lebihnya tepat 30 menit dari pukul 19.  kemudian saya akan pulang. pulang untuk mengistirahatkan badan.  untuk menemui istri dan anak saya.  untuk memanjakan zia.  tadi ia sempat menelepon karena ingin dibacakan cerita.  saya akan berusaha untuk menunda  kelelahan saya karena membacakan cerita sebelum Zia tidur sangat penting ketika saya bekerja.  sebab hanya dalam waktu kurang dari satu jam itulah saya bisa membangun dan memperkuat ikatan saya dengannya.  menunjukkan bahwa saya sayang dia.  membuat dia merasakan bahwa saya memperhatikan dia.

saya ingin mengubah judul entri ini, tapi terlalu malas memikirkan judul baru.  saya rasa judul ini tidak tepat, sebab pikiran saya tidak hilang.  pikiran saya hanya berhenti bergerak ke arah yang tadi saya tuju dan berlari ke arah yang baru.

dan tiba-tiba melintas di pikiran saya bahwa saya ingin bilang saya sayang kamu. itu melintas begitu saja sehingga saya sendiri tak tahu siapa kamu yang dimaksud oleh pikiran saya.

masih ada tujuh menit lagi.  mari kita lihat apa yang bisa saya tulis dalam waktu tujuh menit ini. laporan masih belum terunggah.  sama  sekali.  saya terlalu lelah untuk memikirkan atau mencari apa sebabnya.  bukan ingin menghindar dari tanggung jawab, tapi memang keadaan tidak memungkinkan.  mungkin nanti malam saya usahakan mengunggah dari rumah menggunakan jaringan internet telepon pintar saya, meski saya tidak yakin akan berhasil.  pertama, karena sinyalnya sering putus di sana sementara pengunggahan ini membutuhkan koneksi yang stabil.  kedua karena kuotanya sedikit, sementara besar file laporannya saja mencapai  setengah giga.  ketiga, karena saya mungkin akan langsung tidur setelah membacakan cerita untuk Zia.

satu paragraf diatas saya tulis dalam waktu satu menit.  tanpa berhenti untuk memikirkan kata-katanya.  saya rasa kita bisa (secara tidak resmi) menggunakan paragraf diatas untuk mengukur seberapa cepat saya mampu mengetik (dengan satuan kata per menit).  selama ini saya memang belum pernah mengukur secara tepat berapa kecepatan mengetik saya.  tapi saya punya gambaran kasar, yaitu dua halaman A4 per jam.  ukuran ini saya dapat dari kebiasaan menerjemahkan.  saya sebut gambaran kasar karena jika tidak dipotong waktu untuk memproses terjemahannya di otak saya, waktu pengetikan mungkin  akan lebih cepat.  namun, karena (atau ketika) saya menerjemahkan langsung sambil mengetik, saya biasanya mampu menyelesaikan dua halaman A4 dalam waktu satu jam atau setara dengan kurang lebih 400 kata dalam enam puluh menit.

sudah tepat pukul 19.30. saya akhiri ocehan tanpa arah ini.  terimakasih

sampai jumpa.

saya akan segera berjumpa anak saya.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
seorang separuh autis yang memandang dunia dari balik kaca jendelanya. ia duduk diam mengamati,membaca dan menafsir tanda, mencari makna.