Apa yang bisa lebih pedih dari sebuah hati
yang kehilangan hidupnya?
Sebuah lubang tiba-tiba menganga
menghancurleburjungkirbalikkan dunia
--yang menjadi asing dengan begitu seketika--
Tak ada manusia, apalagi hanya kata-kata,
yang bisa mengutuhkan lagi hati itu
Tak juga waktu
Dan detak jantung menjadi pengingat
betapa satu jiwa memiliki dua nyawa
dan itulah sebenarnya yang kita cari selama ini
sebuah hati untuk menggenapi rongga,
sebuah nyawa yang melengkapi langkah
Tak ada yang lebih pedih dari sebuah hati
yang harus hidup dengan lubang menganga
--kehilangan makna yang selama ini ada--
No comments:
Post a Comment