Friday, May 2, 2014

salah satu dari buku pertamaku

Berikut ini adalah salah satu puisi yang kutulis tahun 2005, bulan-bulan awal.  Puisi ini aku tujukan untuk seseorang yang, sayang sekali, sama sekali belum pernah membacanya.  Demikianlah, aku tuliskan disini dengan sedikit harap bahwa orang tersebut akan membacanya.  Tanpa maksud apa-apa, aku hanya ingin ia tahu bahwa aku menghargainya dengan menjadikannya bagian dari karya-karyaku.

Sendiri; Berjalan Menuju Akhir

Berjalan menuju akhir dalam bayang-bayang kemarin.  
Usir mendung itu pergi, sebelum kita dihujani lagi,
sebab hati sudah terlalu kuyup untuk menerima
airmata lagi, Sayang.  Kau tahu itu

Berjalan menuju akhir dalam dekapan angin
dingin sambil mengertakkan gigi.  Aku
menunggumu menyusul dan berjalan di sisiku, 
Sayang,
cepatlah, sebab jika aku berhenti, beku ini akan jadi pembunuh
dan kau tahu aku belum mau mati

Berjalan menuju akhir dengan luka di punggung yang belum 
sepenuhnya sembuh.  Aku tak tahu kenapa dingin ini
tak mampu membekukannya.  Bukankah kau bilang ingin
memasangkan sayap untuk menutup luka itu?  Cepatlah,
perih ini terlalu pedih untuk diacuhkan
tak akan hilang hanya dengan sekedar mencoba melupakan

Berjalan menuju akhir dengan hujan yang makin kencang dan beku.  Aku tahu
kau telah tiba di sisiku, tapi aku tak bisa melihatmu.
Aku sendiri; berjalan menuju akhir.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
seorang separuh autis yang memandang dunia dari balik kaca jendelanya. ia duduk diam mengamati,membaca dan menafsir tanda, mencari makna.